Motivasi Hidup

Hanya orang yang berani gagal total,akan meraih keberhasilan total (Jhon F.Kennedy)

Senin, 19 Oktober 2015

Makalah Konsep Dasar TCP/IP

MAKALAH

Konsep Dasar TCP/IP


PENDAHULUAN

Istilah jaringan tentunya tidaklah asing bagi kita saat ini yang hidup dalam era modern.Komunikasi yang dilakukan saat ini tentunya tidak lepas dari sebuah komponen yang sangat dibutuhkan yakni yang dikenal dengan sebutan Jaringan.Untuk menghubungkan atau connection dua buah computer atau laptop dalam sebuah jaringan baik dengan kabel atau tanpa kabel. Dalam kedua proses tersebut diperlukan tahap dalam memudahkan menghubungkan antar Komputer/laptop tersebut, yaitu dengan menggunakan TCP/IP. TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet.
TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin banyaknya kebutuhan terhadap jaringan komputer dan internet.
IP memiliki tiga fungsi utama :
1. Servis yang tidak bergaransi (connetionless oriented).
2. Pemecahan (Fragmentation) dan penyatuan paket.
3. Fungsi routing (meneruskan paket).




PEMBAHASAN

            Protokol yaitu suatu kesatuan aturan yang harus ditaati oleh dua atau lebih station yang akan menentukan bagaimana agar dapat berkomunikasi serta saling bertukar data / informasi / file. Protokol TCP/IP merupakan protokol yang paling banyak digunakan pada jaringan internet.

Sejarah TCP/IP
Konsep TCP/IP berawal dari kebutuhan DoD (Departement of Defense) AS akan suatu komunikasi di antara berbagai variasi komputer yg telah ada. Komputer-komputer DoD ini seringkali harus berhubungan antara satu organisasi peneliti dg organisasi peneliti lainnya, dan harus tetap sehingga pertahanan negara tetap berjalan selama terjadi bencana, seperti ledakan nuklir. Oleh karenanya pada tahun 1969 dimulailah penelitian terhadap serangkaian protokol TCP/IP. Di antara -tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
  1. Terciptanya protokol-protokol umum, DoD memerlukan suatu protokol yg dapat ditentukan untuk semua jaringan.
  2. Meningkatkan efisiensi komunikasi data.
  3. Dapat dipadukan dengan teknologi WAN (Wide Area Network) yg telah ada.
  4. Mudah dikonfigurasikan.
            Tahun 1968 DoD ARPAnet (Advanced Reseach Project Agency) memulai penelitian yg kemudian menjadi cikal bakal packet switching. Packet switching  inilah yg memungkinkan komunikasi antara lapisan network (dibahas nanti) dimana data  dijalankan dan disalurkan melalui jaringan dalam bentuk unit-unit kecil yg disebut packet. Tiap-tiap packet ini membawa informasi alamatnya masing-masing yg ditangani dengan khusus oleh jaringan tersebut dan tidak tergantung dengan paket-paket lain.Jaringan yg dikembangkan ini, yg menggunakan ARPAnet sebagai tulang punggungnya, menjadi terkenal sebagai internet.
            Protokol-protokol TCP/IP dikembangkan lebih lanjut pada awal 1980 dan menjadi protokol-protokol standar untuk ARPAnet pada tahun 1983. Protokol-protokol ini mengalami peningkatan popularitas di komunitas pemakai ketika TCP/IP digabungkan menjadi versi 4.2 dari BSD (Berkeley Standard Distribution) UNIX. Versi ini digunakan secara luas pada institusi penelitian dan pendidikan dan digunakan sebagai dasar dari beberapa penerapan UNIX komersial, termasuk SunOS dari Sun dan Ultrix dari Digital. Karena BSD UNIX mendirikan hubungan antara TCP/IP dan sistem operasi UNIX, banyak implementasi UNIX sekarang menggabungkan TCP/IP.
            Selain Department of defense (DOD) yang juga mengembangkan TCP/IP adalah Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) Internet Protocoldikembangkan pertama kali oleh Defense Advanced Research Projects Agency(DARPA) pada tahun 1970 sebagai awal dari usaha untuk mengembangkan protokol  yang dapat melakukan interkoneksi berbagai jaringan komputer yang terpisah, yang masing-masing jaringan tersebut menggunakan teknologi yang berbeda. Protokol utama yang dihasilkan proyek ini adalah Internet Protocol(IP). Riset yang sama dikembangkan pula yaitu beberapa protokol level tinggi yang didesain dapat bekerja  dengan IP. Yang paling penting dari proyek tersebut adalah Transmission Control Protocol(TCP), dan semua grup protocol diganti dengan TCP/IP suite. Pertamakali TCP/IP diterapkan di ARPANET, dan mulai berkembang  setelah Universitas California di Berkeley mulai menggunakan TCP/IP  dengan sistem operasi  UNIX. 

Arsitektur TCP/IP
                 Arsitektur TCP/IP tidaklah berbasis model referensi tujuh lapis OSI, tetapi menggunakan model referensi DARPA. Seperti diperlihatkan dalam diagram, TCP/IP merngimplemenasikan arsitektur berlapis yang terdiri atas empat lapis.Empat lapis ini, dapat dipetakan (meski tidak secara langsung) terhadap model referensi OSI. Empat lapis ini, kadang-kadang disebut sebagai DARPA Model, Internet Model, atau DoD Model, mengingat TCP/IP merupakan protokol yang awalnya dikembangkan dari proyek ARPANET yang dimulai oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat.
Setiap lapisan yang dimiliki oleh kumpulan protokol (protocol suite) TCP/IP diasosiasikan dengan protokolnya masing-masing. Protokol utama dalam protokol TCP/IP adalah sebagai berikut: 

Protokol Lapisan Aplikasi: bertanggung jawab untuk menyediakan akses kepada aplikasi terhadap layanan jaringan TCP/IP.
Protokol ini mencakup  :
     Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP),
     Domain Name System (DNS),
     Hypertext Transfer Protocol (HTTP),
     File Transfer Protocol (FTP),
     Telnet,
     Simple Mail Transfer Protocol (SMTP),
     Simple Network Management Protocol (SNMP), dan masih banyak protokol lainnya.
     Dalam beberapa implementasi stack protokol, seperti halnya Microsoft TCP/IP, protokol-protokol lapisan aplikasi berinteraksi dengan menggunakan antarmuka Windows Sockets (Winsock) atau NetBIOS over TCP/IP (NetBT).

Protokol Lapisan antar-host: berguna untuk membuat komunikasi menggunakan sesi koneksi yang bersifat connection-oriented atau broadcast yang bersifat connectionless.
Protokol dalam lapisan ini adalah  :
     Transmission Control Protocol (TCP) dan
     User Datagram Protocol (UDP).
Protokol Lapisan internetwork: bertanggung jawab untuk melakukan pemetaan (routing) dan enkapsulasi paket-paket data jaringan menjadi paket-paket IP.
Protokol yang bekerja dalam lapisan ini adalah :
     Internet Protocol (IP),
     Address Resolution Protocol (ARP),
     Internet Control Message Protocol (ICMP), dan
     Internet Group Management Protocol (IGMP).

Protokol lapisan antarmuka jaringan: bertanggung jawab untuk meletakkan frame-frame jaringan di atas media jaringan yang digunakan.
 TCP/IP dapat bekerja dengan banyak teknologi transport, mulai dari teknologi transport dalam LAN (seperti halnya Ethernet dan Token Ring), MAN (Metropolitan Area Network) dan WAN – Wide Area Network (seperti halnya dial-up modem yang berjalan di atas Public Switched Telephone Network (PSTN), Integrated Services Digital Network (ISDN), serta Asynchronous Transfer Mode (ATM)).

Layanan Protokol TCP/IP
Berikut ini adalah layanan yang dapat berjalan di atas protokol TCP/IP:
  • Pengiriman berkas (file transfer). File Transfer Protocol (FTP) memungkinkan pengguna komputer yang satu untuk dapat mengirim ataupun menerima berkas ke sebuah host di dalam jaringan. Metode otentikasi yang digunakannya adalah penggunaan nama pengguna (user name) dan password'', meskipun banyak juga FTP yang dapat diakses secara anonim (anonymous), alias tidak berpassword. (Keterangan lebih lanjut mengenai FTP dapat dilihat pada RFC 959.)
  • Remote login. Network terminal Protocol (telnet) memungkinkan pengguna komputer dapat melakukan log in ke dalam suatu komputer di dalam suatu jaringan secara jarak jauh. Jadi hal ini berarti bahwa pengguna menggunakan komputernya sebagai perpanjangan tangan dari komputer jaringan tersebut. (Keterangan lebih lanjut mengenai Telnet dapat dilihat pada RFC 854 dan RFC 855.)
  • Computer mail. Digunakan untuk menerapkan sistem surat elektronik. (Keterangan lebih lanjut mengenai e-mail dapat dilihat pada RFC 821 RFC 822.)
  • Network File System (NFS). Pelayanan akses berkas-berkas yang dapat diakses dari jarak jauh yang memungkinkan klien-klien untuk mengakses berkas pada komputer jaringan, seolah-olah berkas tersebut disimpan secara lokal. (Keterangan lebih lanjut mengenai NFS dapat dilihat RFC 1001 dan RFC 1002.)
  • Remote execution. Memungkinkan pengguna komputer untuk menjalankan suatu program tertentu di dalam komputer yang berbeda. Biasanya berguna jika pengguna menggunakan komputer yang terbatas, sedangkan ia memerlukan sumber yg banyak dalam suatu sistem komputer.
Ada beberapa jenis remote execution, ada yang berupa perintah-perintah dasar saja, yaitu yang dapat dijalankan dalam system komputer yang sama dan ada pula yg menggunakan sistem Remote Procedure Call (RPC), yang memungkinkan program untuk memanggil subrutin yang akan dijalankan di sistem komputer yg berbeda. (sebagai contoh dalam Berkeley UNIX ada perintah rsh dan rexec.)
  • Name server yang berguna sebagai penyimpanan basis data nama host yang digunakan pada Internet (Keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada RFC 822 dan RFC 823 yang menjelaskan mengenai penggunaan protokol name server yang bertujuan untuk menentukan nama host di Internet.)
Keunggulan Protokol TCP/IP
Perkembangan TCP/IP yang diterima luas dan praktis menjadi standar defacto jaringan komputer berkaitan dengan ciri-ciri yang terdapat pada protokol itu sendiri yang merupakan keunggulun dari TCP/IP, yaitu :
-          Perkembangan protokol TCP/IP menggunakan standar protocol terbuka , sehingga tersedia secara luas. Semua orang bisa mengembangkan perangkat lunak untuk dapat berkomunikasi menggunakan protocol ini. Hal ini membuat pemakaian TCP/IP meluas dengan sangat cepat, terutama dari sisi pengadopsian oleh berbagai sistem operasi dan aplikasi jaringan.
-          Tidak tergantung pada perangkat keras atau sistem operasi jaringan tertentu, sehingga TCP/IP cocok untuk menyatukan bermacam macam network, misalnya Ethernet, token ring, dial-up line, X-25 net dan lain lain.
-          Cara pengalamatan bersifat unik dalam skala global , memungkinkan computer dapat mengidentifikasi secara unik komputer yang lain dalam seluruh jaringan, walaupun jaringannya sebesar jaringan worldwide Internet. Setiap computer yang tersambung dengan jaringan TCP/IP (Internet) akan memiliki address yang hanya dimiliki olehnya.
-          TCP/IP memiliki fasilitas routing dan jenis -jenis layanan lainnya yang memungkinkan diterapkan pada internetwork seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen.

Internet Protokol Versi 4 (IPv4)
IP adalah protokol yang memberikan alamat atau identitas logika untuk peralatan di jaringan . IPv4 adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protocol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia.
Representasi alamat :
Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit. Dalam beberapa buku referensi, format bentuknya adalah w.x.y.z. Karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara 0 hingga 255 (meskipun begitu, terdapat beberapa pengecualian nilai). Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:
  • Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada. Dalam banyak kasus, sebuah alamat network identifier adalah sama dengan segmen jaringan fisik dengan batasan yang dibuat dan didefinisikan oleh router IP. Meskipun demikian, ada beberapa kasus di mana beberapa jaringan logis terdapat di dalam sebuah segmen jaringan fisik yang sama dengan menggunakan sebuah praktek yang disebut sebagai multinetting. Semua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat network identifier yang sama. Network identifier juga harus bersifat unik dalam sebuah Internetwork. Jika semua node di dalam jaringan logis yang sama tidak dikonfigurasikan dengan menggunakan network identifier yang sama, maka terjadilah masalah yang disebut dengan routing error. Alamat network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255.
  • Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host (dapat berupa workstation, server atau sistem lainnya yang berbasis teknologi TCP/IP) di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network identifier/segmen jaringan di mana ia berada.
Jenis-Jenis alamat :
Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:
1.   Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah Internetwork IP. Alamat unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one. Jika ada sebuah intranet tidak yang terkoneksi ke Internet, semua alamat IP dalam ruangan kelas alamat unicast dapat digunakan. Jika koneksi dilakukan secara langsung (dengan menggunakan teknik routing) atau secara tidak langsung (dengan menggunakan proxy server), maka ada dua jenis alamat yang dapat digunakan di dalam Internet, yaitu public address (alamat publik) dan private address (alamat pribadi).
-          Alamat publik
adalah alamat-alamat yang telah ditetapkan oleh InterNIC dan berisi beberapa buah network identifier yang telah dijamin unik (artinya, tidak ada dua host yang menggunakan alamat yang sama) jika intranet tersebut telah terhubung ke Internet.
-          Alamat Privat
Untuk host-host di dalam sebuah organisasi yang tidak membutuhkan akses langsung ke Internet, alamat-alamat IP yang bukan duplikat dari alamat publik yang telah ditetapkan mutlak dibutuhkan. Untuk mengatasi masalah pengalamatan ini, para desainer Internet mereservasikan sebagian ruangan alamat IP dan menyebut bagian tersebut sebagai ruangan alamat pribadi. Sebuah alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan digunakan sebagai sebuah alamat publik. Alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi dikenal juga dengan alamat pribadi atau Private Address. Ruangan alamat pribadi yang ditentukan di dalam RFC 1918 didefinisikan di dalam tiga blok alamat berikut:
·      10.0.0.0/8
·      172.16.0.0/12
·      192.168.0.0/16

Sementara itu ada juga sebuah ruang alamat yang digunakan untuk alamat IP privat dalam beberapa sistem operasi: 169.254.0.0/16

2.      Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone. Berbeda dengan alamat IP unicast atau alamat IP multicast, alamat IP broadcast hanya dapat digunakan sebagai alamat tujuan saja, sehingga tidak dapat digunakan sebagai alamat sumber. Ada empat buah jenis alamat IP broadcast, yakni network broadcast, subnet broadcast, all-subnets-directed broadcast, dan Limited Broadcast. Untuk setiap jenis alamat broadcast tersebut, paket IP broadcast akan dialamatkan kepada lapisan antarmuka jaringan dengan menggunakan alamat broadcast yang dimiliki oleh teknologi antarmuka jaringan yang digunakan. Sebagai contoh, untuk jaringan Ethernet dan Token Ring, semua paket broadcast IP akan dikirimkan ke alamat broadcast Ethernet dan Token Ring, yakni 0xFF-FF-FF-FF-FF-FF.
3.      Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many. Alamat IP Multicast (Multicast IP Address) adalah alamat yang digunakan untuk menyampaikan satu paket kepada banyak penerima. Dalam sebuah intranet yang memiliki alamat multicast IPv4, sebuah paket yang ditujukan ke sebuah alamat multicast akan diteruskan oleh router ke subjaringan di mana terdapat host-host yang sedang berada dalam kondisi "listening" terhadap lalu lintas jaringan yang dikirimkan ke alamat multicast tersebut. Dengan cara ini, alamat multicast pun menjadi cara yang efisien untuk mengirimkan paket data dari satu sumber ke beberapa tujuan untuk beberapa jenis komunikasi. Alamat multicast didefinisikan dalam RFC 1112.
IP Address
Lebih penting dari itu semua suatu komputer atau peralatan jaringan tidak akan pernah dapat terkoneksi atau menjadi bagian suatu jaringan jika tidak memiliki IP Address. Artinya setiap komputer harus mempunyai IP address meskipun hanya terkoneksi ke dalam jaringan lokal dan tidak terhubung ke jaringan publik/internet. Secara teknis dapat dikatakan bahwa IP Address dapat di gunakan untuk identifikasi lapisan network oleh suatu host dan router pada jaringan TCP/IP. Setiap komputer dalam suatu jaringan mempunyai identifikasi alamat yang unik. Ada dua metode yang di gunakan untuk pengalamatan komputer dalam sebuah protocol TCP/IP network :
1.   Static IP Addressing : adalah pengaturan alamat IP untuk setiap workstation di tentukan secara manual oleh administrator.
2.   Dynamic IP Addressing (DHCP) : adalah pengaturan setiap client pengalamatan IP di atur oleh DHCP server secara dinamic setiap saat.

Format Alamat IP
IP Address merupakan bilangan biner 32 bit yang di pisahkan oleh tanda pemisah berupa tanda titik pada setiap 8 bitnya. Tiap 8 bit ini disebut sebagai oktet dan biasanya ditampilkan dalam format desimal xxx.xxx.xxx.xxx yang selanjutnya di sebut notasi desimal bertitik (doted decimal notation, DDN). Meskipun di tulis dalam notasi decimal tetapi proses yang di belakang layar tetap menggunakan notasi bilangan biner. Contoh IP Address adalah:

192
168
0
1
11000000
10101000
00000000
00000001


Pembagian Kelas IP Address
Ip address di bagi dalam beberapa kelas untuk memudahkan pengelolaannya. Setiap alamat IP terdiri dari dua field yaitu:

·      Field NetId : alamat jaringan logika dari subnet dimana komputer di hubungkan.
·      Field HostId : alamat device logical secara khusus di gunakan untuk mengenali masing-masing hoat pada subnet.
Net ID
Host ID

w
x
y
z
192
168
0
1

IP Address di bagi dalam lima kelas sebagai berikut:
 Kelas A
Kelas A mempunyai 7 bit Network ID (nomor unik jaringan) dan 24 bit alamat host. Bit urutan tertinggi (paling kiri) selalu bernilai nol (0). sehingga  terdapat 128 ( 2 pangkat 7) Network-ID di dalam kelas A.

0
Network ID
Alamat Host/Host ID
                                                                         7 bit                                                 24 bit
Alamat kelas A
0.0.0.0
Dicadangkan, tidak boleh di gunakan
1.0.0.0 s.d 126.0.0.0
Tersedia dan boleh digunakan
127.0.0.0
Dicadangkan, di gunakan oleh localhost untuk keperluan loopback

Sebagaimana anda lihat alamat kelas A hanya menggunakan oktet pertama ID jaringan, tiga host yang tersisa di gunakan sebagai Host ID. Kelas A dapat mendukung 16.777.214 host.
Kelas B
Alamat jaringan kelas B memiliki 14 bit Network ID dan 16 bit Host ID dan selalu di mulai oleh biner 10. Dengan demikian pada kelas B dapat dibuat sebanyak 16.384 jaringan yaitu 2 pangkat 14.
10
Network ID
Host ID
14 bit                                                16 bit
Alamat kelas B
128.0.0.0 s.d 191.254.0.0
Tersedia dan boleh digunakan pada host atau device jaringan
191.255.0.0
Di cadangkan, tidak di pakai.

Kelas C
Alamat jaringan kelas C mempunyai 21 bit Network ID dan 8 bit Host ID dan selalu di awali 3 bit 110. Pada kelas c terdapat sebanyak 2.097.152 alamat jaringan, yaitu 2 pangkat 21. dalam penggunaannya akan berkurang 2 untuk network id dan broadcast.
110
Network ID
Host ID
21 bit                                               8 bit
Alamat kelas C
192.0.0.0
Di cadangkan dan tidak dipakai
192.0.1.0 s.d 223.255.254.0
Tersedia dan boleh di gunakan
233.255.255.0
Di cadangkan

Kelas D

Alamat Jaringan kelas D semuanya di gunakan untuk multicasting, dan selalu di awali bit-bit 1110.
1110
Multicast
                                                  28 bit
Alamat Kelas D
224.0.0.0 s.d 239.255.255.255
Kelompok Multicast

Kelas E
Jaringan kelas E di tandai 4 bit bernilai 1 (1111) pada bagian awal alamat yang sebenarnya tidak boleh di pakaikan pada host, digunakan sebagai media research teknologi masa depan.

Alamat Kelas E
224.0.0.0 s.d 239.255.255.255
Di cadangkan (ilegal)
255.255.255.255
Dicadangkan, broadcast

Kelas-Kelas Alamat :
Alamat IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas, dilihat dari oktet pertamanya, seperti terlihat pada tabel. Sebenarnya yang menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat dalam oktet pertama (utamanya adalah bit-bit awal/high-order bit), tapi untuk lebih mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan menggunakan representasi desimal.
Alasan klasifikasi ini antara lain :
-          Memudahkan sistem pengelolaan dan pengaturan alamat-alamat.
-          Memanfaatkan jumlah alamat yang ada secara optimum (tidak ada alamat yang terlewat).
-          Memudahkan pengorganisasian jaringan di seluruh dunia dengan membedakan jaringan tersebut termasuk kategori besar, menengah, atau kecil.
-          Membedakan antara alamat untuk jaringan dan alamat untuk host/router

Address Khusus :
Selain address yang dipergunakan untuk pengenal host, ada beberapa jenis address yang digunakan untuk keperluan khusus dan tidak boleh digunakan untuk pengenal host.
Address tersebut adalah :
1.      Network Address, ex : 167.205.0.0
2.      Broadcast Address, ex : 167.205.255.255
            Note (1 & 2) : misal pada alamat IP kelas B   167.205.9.35
3.      Multicast Address, ex : IP kelas D
Network address : Digunakan untuk mengenali suatu network pada jaringan Internet
Broadcast address : digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu network
Multicast Address : ditujukan untuk keperluan group, bukan untuk host seperti pada kelas A, B dan C.
Address khusus ini tdk boleh digunakan untuk keperluan IP address umum
Aturan Dasar Pemilihan network ID dan host ID
-          Network ID tidak boleh sama dengan 127 èsebagai alamat loopback, yakni IP address yang digunakan oleh suatu komputer untuk menunjuk dirinya sendiri
-          Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 255 è alamat broadcast
-          Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0 è alamat network
-          Host ID harus unik dalam suatu network
-           
IP Subnet
         Pembagian suatu kelompok alamat IP menjadi bagian bagian yang lebih kecil lagi.
         Contoh :
   ~ kelas A subnet : 1111111.00000000.0000000.00000000 (255.0.0.0)
   ~ kelas B subnet : 1111111.11111111.0000000.00000000 (255.255.0.0)
   ~ kelas C subnet : 1111111.11111111.1111111.00000000 (255.255.255.0)




KESIMPULAN

TCP/IP adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain. Standar diperlukan agar antar komputer terjadi kesepakatan tentang tatacara pengiriman dan penerimaan data sehingga data dapat dikirimkan dan diterima dengan benar. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack.
IP (Internet Protocol) adalah protocol yang mengatur komunikasi data computer di internet. Komputer-komputer yang terhubung ke internet berkomunikasi dengan protocol ini. Untuk saat ini protokol jaringan yang digunakan adalah Internet Protokol versi4 (IPv4), dimana kelemahan utamanya untuk saat ini adalah jumlah alokasi alamat yang sedikit. IPv4 yang merupakan pondasi dari Internet telah hampir mendekati batas akhir dari kemampuannya untuk memberikan pengalamatan, dan IPv6 yang merupakan protokol baru telah dirancang untuk dapat menggantikan fungsi IPv4.





REFERENSI

    http://robertxboyo.blogspot.co.id/2012/04/konsep-dasar-tcpip.html
118.98.201.43/ebook/manual-MIKROTIK/Mikrotik/TCP%20IP